Penyakit Menular Seksual Menyerang Ratusan Remaja |
Penyebaran penyakit menular seksual (PMS) sangat mengkhawatirkan. Tak Hanya menyerang kaum dewasa., Bayi di bawah usia lima tahun (balita) pun terkena penyakit ini.
Sedikitnya, ada empat balita dan delapan anak-anak yang terjangkit PMS. Lebih miris lagi, ratusan para remaja juga mengidap penyakit seksusal menular ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bali menyebutkan, Periode Januari-Juni 2015, terdapat 3.987 orang terserang PMS, mulai dari sifilis, servisitis, uretritis, gonore, kandiasis, trikomoniasis, herpers, genital, ulkus mole dan hasilnya.
Dari total itu, 248 menyerang balita, anak-anak dan remaja 3.650 menyerang para orang dewasa dengan kisaran usia 20-49 tahun
Sedangkan kakek-nenek, mereka yang berusia di atas 50 tahun , yang terserang PMS sebanyak 89 orang.
"Hingga semester pertama di tahun 2015, sudah terdapat 3.987 orang di Bali mengidap penyakit infeksi menular seksual. Penyakit ini pada umumnya dsebabkan oleh perilaku seksual masyarakat yang kurang sehat," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr Gede Wira Sunetra.
Menurutnya, dari keseluruhan itu, penyakit gonore dan sifilis adalah 2 penyakit yang paling berbahaya yang dialami oleh penderita infeksi menular seksual.
Pada umumnya, kedua penyakit ini kerap ditularkan oleh pekerja seksual dan dapat diderita oleh kaum pria maupun wanita.
Untuk gonore, khususnya pada laki-laki, pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri atau adanya nanah saat kencing. Jika mengalami sefilis, pada laki-laki gejala yang paling khas adalah adanya luka kelamin.
Sedangkan, pada wanita kedua penyakit ini tidak memilki gejala khas dan bahkan tidak terasa sakit sehingga agak sulit untuk dideteksi.
"Oleh sebab itu kasus pada wanita seringkali terlambat penanganan karena gejala yang ditimbulkan emang tidak khas,"tambah Wira"
Penyakit menular seksual pada bayi di bawah 1 tahun dan anak usia 1-14 tahun pada umumnya menderita servisitis/prosititis atau peradangan pada serviks/anus akibat dari infeksi.
Pada kasus PMS biasanya penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Data Dinkes Provinsi Bali, terdapat 4 usis dibawah 1 tahun yang menderita PMS. Dua orang anak di bawah satu tahun tersebut diketahui mengidap servisitis/prosititi, dan dua lagi tergolong penyebab penyakit infeksi menular lainnya seperti kondiloma, bubo, BV, dan LGV.
Hal ini sangat memungkinkan terjadi, karena usia tersebut karena penyebaran PMS tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada bayinya, baik saat mengandung atau melahirkan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, diharapkan seorang ibu sebelum hamil harus benar-benar sembuh dan bersih dari PMS.
Karena, PMS pada ibu hamil selain dapat menularkan penyakitnya, dapat juga berakibat kecacatan pada bayi atau bahkan abortus/keguguran.
Kepala Bagian Penyakit Kulit dan kelamin RSUP Sanglah, Prof DR dr Made Swastika Adiguna SpKK menjelaskan, pada umumnya penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur yang ditularkan melalui aktivitas seksual yang tidak sehat.
Khususnya untuk gonore dan sefilis, biasanya gonore ditandai dengan gejala khas berupa nyeri atau kencing nanah.
Sementara itu, sefilis khususnya pada laki-laki ditandai dengan luka pada kelamin yang berbentuk bulat, dasrnya bersih dan pinggirnya biasanya agak menebal dan tidak terasa sakit.
"Gonore dan sifilis pada wanita biasanya tidak memilki gejala jelas dan lebih sulit mendiagnosisnya. Dan sefilis sendiri memilki stadium tertentu,"terang Swastika.
jika penderita sefilis sudah sampai tahap lanjut, penyakit ini bisa berbahaya karena menyerang saraf pusat dan dapat menyebabkan kematian.
"Bagi penderita sefilis yang tahap lanjut, hanya untuk berjalan lurus saja tidak mampu,"terangnya.
Selain itu, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan, abortus, dan bayi cacat.
Sedangkan, sefilis juga berbahay bagi wanita hamil, karena sangat berpotensi melahirkan bayi cacat.
"Bahkan, jika wanita mengalami sefilis tidak diperkenankan untuk hamil karena sangat berpotensi melahirkan bayi cacat.,"ujarnya.
Jika mengalami gejala penyakit Infeksi menular seksual tersebut, diharapkan segera memeriksakannya ke dokter.
Selain itu, bagi wanita beresiko tinggi sebaiknya juga rutin memeriksakan kesehatan seksualnya. Sangat tidak dianjurkan pagi penderita infeksi menular seksual melakukan pengobatan tanpa pengawasan dokter atau meminum obat sembarangan.
Karena hal tersebut dapat menyebabkan bakteri resisten terhadap obat antibiotik.
"Intinya untuk menghindari penyakit infeksi menular seksual ini adalah hindari seks bebeas atau seks tidak sehat. Jika sudah sangat terpaksa, penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat meminimalisir resiko terinfeksi penyakit menular seksual tersebut,"tambah Prof Swastika.
0 Response to "Penyakit Menular Seksual Menyerang Ratusan Remaja"
Posting Komentar